Apakah terbayang jika
suatu hari di bumi ini kita,manusia sulit mendapatkan air dan kekeringan
terjadi dimana-mana.Tanaman layu kehidupan gersang karena persediaan air di
muka bumi ini terus berkurang.Apa yang harus dilakukan manusia? tentunya
mencintai alam dan melindungi mata air.Bertepatan dengan hari Bumi dan hari Air International Vidi Vici Multimedia dengan
bangga mempersembahkan Gala premiere film "My Journey:Mencari Mata
Air"
Keterangan foto : Indahnya Bumi Pertiwi
Munculnya Hari Bumi "Earth Day"pertamakali diperingati oleh negara Amerika
Serikat tahun 1970 yang dicetuskan oleh senator bernama Gaylord Nelson..Bertempat di bioskop XXI Epicentrum
Kuningan Jakarta, Acara yang didukung oleh Kementerian
Pariwisata,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat (PUPR) sebelum pemutaran film studio 1 dihadiri oleh Menteri
PUPR,Uli Hary Rusady,seniman,pemerhati dan aktivis lingkungan
Hidup&Kemanusiaan,Elsa Sigar,direktur utama PT.Vidi Vici Multimedia,para
pemain My Journey dan insan media.
Keterangan foto : 5 sekawan
Ini adalah film
adventure yang diawali dengan cerita 4 remaja puteri yang terdiri dari Chinta (B'tari Chinta),Celine (Celine Wahyudi),Cindy (Cindy Celine) dan Tasya ( Dwi Tasya Septiani) yang
berniat mengisi liburan mereka dengan mengantarkan teman mereka dari New York ,Lucas ( Christopher V.Warren)
namanya.Si Lucas ini tertarik pada lingkungan hidup terutama pada "mata
air".
Chinta ingat ia punya nenek Bunda Ully,biasa
dipanggil (Uli Hary Rusady) yang tinggal di pedalaman desa,tapi tidak tahu
tepatnya dekat mana.Namun ke-5 remaja ini nekad menjelajah belantara alam ĺiar
tanpa pengalawalan dari orangtua.Banyak pengalaman yang mereka dapatkan seperti
ketika harus berjuang mencegah kebakaran yang diakibatkan karena
kelalaian para pelancong.Lucas,sangat "heroik" menerjang
api.Tubuhnya terluka dan pingsan.Untunglah ada Heronimus (Godfred Orindeod) laki-laki asal Flores,supir sekaligus
penunjuk jalan.
Keterangan foto : Ki Barja,Bunda Uli dan Maya
Ada adegan lucu dari
film ini.Dimana ketika beberapa pasang sepatu remaja ini hilang dan kuat dugaan
yang mengambil adalah monyet-monyet yang ada di dalam hutan.Nah,ketika
Heronimus melempari si monyet dengan batu kenalah kepala Ki Barja ( Egi Fedly) warga desa yang mengabdikan dirinya untuk
menjaga hutan dari tangan-tangan jahil yang merusak.Awalnya Ki Barja marah tapi
lama kelamaan melunak dan kemana-mana selalu dengan Nimus,nama itu yang biasa
dipanggil.Tapi Ki Barja tidak mau panggil Nimus tetapi panggilnya "Tekor",karena
kalo Nimus dilurusin jadi Minus yang artinya kurang,nah kalo bahasa
sehari-harinya minus ya...tekor,ada-ada saja,ha...ha...ha
Keterangan foto: Adegan Maya dan Chinta ketika di hutan
Dari Ki Barja ini ke-5
remaja ini berkenalan dengan Maya
(Paramitha Rusadi) aktifis peneliti serangga capung yang menjadi indikator
lingkungan hidup untuk air bersih.Awalnya Maya tidak menyukai kehadiran
anak-anak tersebut karena sempat mengganggu pekerjaannya,tapi karena dia tahu
bahwa Chinta adalah cucu dari Bunda Ully yang disegani,maka hatinya melunak..
Lewat Bunda Ully ke-5
anak-anak ini mendapat pengetahuan yang banyak tentang "Mata
Air".
"Air merupakan kebutuhan dasar manusia.Sejalan dengan
peningkatan jumlah penduduk kebutuhan akan ketersedian air untuk berbagai
kepentingan terus mengalami peningkatan yang sangat signifikan.Sementara itu
jumlah mata air semakin berkurang karena kerusakkan lingkungan hutan dan
perubahan iklim.Punahnya beribu-ribu mata air ini menjadi bencana yang tidak
terlihat oleh manusia namun sangat terisa akibatnya"
"Untuk itu kita perlu menyelamatkan air.Seperti yang
dilakukan Ekspedisi Penyelamatan Mata
Air (EPMA) yang diprakarsai oleh Yayasan
Garuda Indonesia.Dimana yang dilakukan adalah dengan upaya pemulihan
kerusakan mata air/penyelamatan mata air "
Keterangan foto: Bunda Uli sedang memberi penjelasan tentang Mata Air
Film ini sangat bagus
untuk di tonton dari berbagai lapisan masyarakat.Terutama orang kota yang rasa
"aware"nya pada air yang ada di bumi kurang,Menghamburkan air,padahal
air itu bisa dihemat dengan cara antara lain tidak membiasakan untuk membiarkan
air mengalir dari kran tanpa berhenti,biasakan menyiram tanaman pada sore/malam
hari karena pada siang hari air cepat menguap.
Oh ya,ada kabar
gembira nih untuk pencinta perfilman Indonesia,Vidi Vici Multimedia mulai konsentrasi
dalam produksi film fitur pendidikan dengan tema-tema lingkungan hidup/sosial
yang pada tahun
2015 diawali dengan Environment Feature Trilogy "My
Journey". Tahun 2015 My
Journey:Mencari Mata Air,tayang
2016,lalu tahun 2016 My Journey:Good
Morning Miss Climate Change tayang
2017 dan 2017 My Journey:Konservasi
tayang 2018
Dan inilah "Awards"yang
didapatkan oleh perusahaan yang berdiri sejak 1994
Hollywood International Moving Picture Film
Festival,Maret 2016
·
Winner Music Score:Didit Saad
·
Winner Cinematography: Fahmi J.Saad
·
Winner Foreign Feature Official
Selection,Cordoba International Film Festival,Colombia,April 2016 Officiak
Selection,Kids First!Film Festival,USA,April 2016
So,untuk perfiman Indonesia,maju dan sukses.
Kitaa"bangsa"Indonesia harus mencintai film Indonesia.
Selamat Hari
Air dan Bumi Sedunia 2016 ( D/s)
Keterangan foto: penulis bersama Bunda Uli
Komentar
Posting Komentar